Namaku Annisa Muthmainnah, lahir di Gresik, 24 Maret 1996. Ayahku tiada semenjak aku duduk di bangku kelas 1 MI. Sejak saat itu, aku hidup bertiga bersama ibu dan seorang adik laki-lakiku. Alhamdulillah biaya sekolahku hingga jenjang perkuliahan mendapat beasiswa. Dari situlah aku bertekad bahwa aku sekolah gratis, maka aku harus bisa setidaknya mengabdi untuk negeri ini. Apalagi, beasiswa kuliahku adalah bidikmisi... uang rakyat, maka aku harus mengembalikannya ke rakyat, salah satu wujudnya ya mengikuti program Jatim Mengajar ini.
Beasiswa bidikmisi yang ku peroleh adalah ketika aku menempuh pendidikan tinggi di Universitas Negeri Surabaya, kampus yang dikata kampusnya guru bangsa. Berharap... ketika seusai mengenyam pendidikan di sana aku bisa menjadi seorang guru nantinya, yang benar-benar profesional dan berdedikasi untuk dunia pendidikan di Indonesia dengan tulus, karena kebetulan program studi yang ku ambil adalah program studi kependidikan, lebih tepatnya S1 Pendidikan Biologi. Aku bangga pernah menjadi mahasiswa UNESA, karena di sana aku ditempa untuk benar-benar menjadi berkarakter, dibekali agar survive dengan segala kondisi, dan ilmu yang diberi benar-benar membuatku berati. Masa mahasiswa memang bermakna, indah dikenang #eaaa.
Semasa kuliah, aku aktif di organisasi legislatif fakultas, Dewan Perwakilan Mahasiswa FMIPA, juga aktif di kegiatan kepanitiaan jurusan atau fakultas, seperti Pemira, FMIPA Mengabdi, dll. Selain itu, aku juga aktif di organisasi luar kampus sepereti Forum Komunikasi Mahasiswa Bidikmisi se Surabaya-Madura. Forum ini beranggotakan mahasiswa bidikmisi dari kampus PTN/PTS se Surabaya Madura, kegiatan andalannya adalah Bina Desa dan Bidikmisi Goes to School. Melalui kegiatan Bina Desa yang pernah kuikuti waktu itu membuat hatiku terketuk bahwa pendidikan di Indonesia masih bisa dikata belum merata, masih banyak anak desa yang belum mendapatkan pendidikan layak dan motivasi mereka untuk sekolah sangat rendah. Mereka pun tak tahu apa itu cita-cita, yang mereka tahu sekadar nikah dan kerja. Ah rasanya, aku hanya berharap semoga secuil kegiatan kami selama pengabdian bisa memberikan manfaat dan motivasi kami di terima mereka. Rasanya, pengen sekali melihat mereka kelak menjadi orang sukses.
Seusai lulus kuliah, aku merintis karirku dalam bidang pendidikan di sebuah perusahaan konsultan pendidikan. Aku ditempatkan di Surabaya dan tugasku sebagai edukator biologi. Selama aku bekerja, aku juga belajar sedikit banyak tentang psikologi. Memang, menanggapi berbagai karakter anak juga butuh penanganan khusus. Lambat laun, aku memutuskan resign entah kenapa, hati kecilku berkata bahwa aku ingin berkiprah lebih untuk dunia pendidikan di pelosok.
Akhirnya, bertemulah aku dengan Jatim Mengajar, sebuah program pengabdian yang fokus utama memang di dunia pendidikan. Ku coba untuk mengikuti, kubulatkan tekad, kuyakinkan keluarga bahwa nantinya aku di sana akan baik-baik saja. Di sana adalah di tempat tugasku yaitu MI Raudlatul Jannah, Baban Tengah, Silo, Jember. Ya, sesuai pengalamanku aku hanya ingin saat bertugas di sana aku bisa memberi manfaat untuk mereka dan cita-citaku pun sederhana, aku hanya ingin anak-anak nantinya semangat bersekolah mengggapai apa itu cita-cita.