Mereka bekerja terbagi menjadi beberapa tugas. Ada yang mengisi karung dan bak, ada yang bertugas mengangkut, dan sebagian yang lain menata batu di jalan. Dalam penataan batu dan pemadatannya mereka menggunakan alat manual yaitu hammer. Semua pekerjaan ini langsung dipimpin oleh Kiyai Ali Damu, pengasuh madrasah Nurut Tauhid.
Pengerjaan jalan ini dilakukan dengan cepat setelah ide gagasan
perbaikan jalan dicetuskan oleh Kyai Ali Damu berserta para ustads dan tokoh
masyarakat setempat yang di gelar di madrasah Nurut Tauhid. Bukan tanpa alasan,
seringnya pengguna jalan yang jatuh atau tergelincir di jalan tanjakan
sembuduk. Selama bulan Januari dan Februari ada 8 laporan dari masyarakat dan
guru dari luar yang mau mengajar di Nurut Tauhid yang jatuh di tanjakan
tersebut.
Pengerjaan jalan makadam ini merupakan persiapan awal yang dilakukan
masyarakat Robatal yang selanjutnya akan di cor pada senin, 26 Februari 2018 .
Rencana jalan yang akan di cor adalah tanjakan di sembuduk desa Bapelle dan
tanjakan dekat jembatan perbatasan desa Bapelle dan Robatal. biaya yang
digunakan dalam pembangunan jalan ini adalah swadaya masyarakat robatal dan
sebagian masyarakt Bapelle. Bantuan juga datang dari kelebun (sebutan kepala
desa di madura) Robatal berupa 2 truk pasir dan 1 truk koral. Sumbangan pasir 1
truk juga datang dari bapak apel Bapelle, dan kemungkinan masih ada bantuan
terus yang akan berdatangan melihat antusiasme masyarakat Robatal dan Bapelle
untuk jalan desa yang lebih baik. Semua
dapat dikerjakan dan diperbaiki selagi kita mau berusaha dan bersatu ujar kiyai
Ali Damu, yang juga sebagai ketua panitia perbaikan jalan ini.