Terlahir dalam keluarga broken home, bukan berarti menciutkan dia dalam mencapai cita-cita. Keadaan keluarga yang berantakan memaksanya untuk lebih berusaha menata kembali masa depan. Setelah lulus dari SMA, Emi memutuskan untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris di Pare sekaligus mondok. Inilah awal mula ia berani keluar dari lingkup nyamannya. Setelah 7 bulan masa kursus, iapun melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhammadiyah Malang dengan memgambil jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Selama masa kuliah, Emi bukanlah mahasiswi yang aktif dalam kehidupan organisasi. Ia lebih terfokus pada les private dan biro terjemahan. Namun, ia pernah menjadi volunteer di sebuah panti asuhan dimana saat itulah jiwa sosialnya terketuk. Bertemu orang baru dan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak membuka pintu dunia baru bagi dia.
4 bulan setelah lulus kuliah, akhirnya Ia pun mendaftarkan diri di program Jatim Mengajar. Keinginan untuk mencari pengalaman baru dan berbagi pengalaman akhirnya mampu terwujud. Ia diterima dan ditempatkn di SDS Islam Al Fajr Mambulu Barat Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang selama 12 bulan.
