Dilahirkan di Sampang Madura pada
1 Mei 1992, merupakan putra kelima dari sebelas bersaudara
bapak So’ari dan ibu Rua. Pendidikan formal yang pernah ia
tempuh adalah MI Al-Baidy kotah Jrengik Sampang, lulus pada tahun 2006.
Kemudian melanjutkan ke MTs Al-Baidy kotah Jrengik Sampang, dan lulus pada
tahun 2009. Pada tahun 2010 baru melanjutkan pendidikan ke jenjang MA Mambaul
Ulum Bata-Bata Pamekasan, dan lulus tahun 2011. Pendidikan tinggi dilaksanakan
di Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas
Islam Majapahit (UNIM) Mojokerto. Sedangkan
pendidikan non formal yang pernah ditempuh di antaranya menjadi santri pondok pesantren Mambaul Ulum
Bata-bata, sejak tahun 2010 – 2012.
Selama
di pesantren ia juga aktif mengikuti kajian seperti kajian kitab pagi
hari, sore dan malam. dan organisasi, salah satu organisasi yang pernah
dimasukinya adalah HISAB (Himpunan
Santri Blega)
dan SASTRA (Silaturrohmi antar santri tambelangan) Sekaligus menjadi pengurus
bagian sekretariatan.
Pernah
menjadi guru tugas dari pesantren selama satu tahun, ditugaskan di kec. Waru, kab. Pamekasan Madura.
Selain
organisasi sekolah menengah atas ia juga mahasiswa yang aktif dalam berbagai
organisasi, baik intra kampus maupun ekstra kampus, selama menjalani pendidikan
tinggi di Universitas Islam Majapahit (UNIM) Mojokerto. Diantaranya menjadi Ketua biro
keagamaan di BEM FAI UNIM pada tahun 2014-2015. Anggota BEM-U bidang Keagamaan
Universitas Islam Majapahit (UNIM) pada periode Tahun 2015/2016.
Prestasi
yang pernah diraih pada saat melaksanakan pendidikan di antaranya:
1. Pernah
dinubatkan menjadi siswa tauladan dua kali di MI Al-Baidy kotah Jrengik Sampang
Tahun 2004 dan di MTS kotah Jrengik Sampang pada 2008.
2.
Selalu
menduduki peringkat satu di kelas mulai kelas 4 MI sampai kelas 9 MTS.
3. Ikut
olimpiade Matematika se-Madura dengan prestasi menjadi empat besar tingkat
kabupaten Pada Tahun 2005.
4.
Pernah
menduduki peringkat 3 kelas waktu MA di Mambaul Bata-bata.
Setelah
selesai dari pendidikan tinggi ia mendaftarkan diri untuk menjadi guru relawan
dari YDSF dan terpilih menjadi salah satu guru relawan yang ditugaskan di Kab.
Trenggalek, tepatnya di Dsn Krecek, Ds Watuagung, Kec. Watulimo Kab Trenggalek selama setahun.
Pria asal madura ini bercita-cita mengabdikan hidupnya didunia pendidikan dan
ingin membantu mengajar disalah satu pesantren yang baru didirikan oleh
temannya sendiri yang terletak di Ds Taman, Kec. Jrengik, Kab. Sampang.